Madrasah Nizamiyyah

Jum'at Berkah

Pada masa awal Islam berkembang, Masjid dimanfaatkan untuk berbagai macam kegiatan. Selain Sholat, masjid juga digunakan sebagai lembaga pendidikan. Dasar bagi masyarakat. Namun, sejalan dengan tumbuhnya kebutuhan untuk belajar, Masjid menjadi kurang representatif untuk pembelajaran.

Ketika guru memberikan ilmu dan diskusi, ada di sisi lain orang yang sedang melaksanakan sholat dan menghafal al Qur’an. Para pendidik lalu mencari cara agar yang sholat tetap melaksanakan, pada waktu yang sama, kegiatan pengajaran harus tetap dilaksanakan. Para guru memiliki gagasan agar dibuatkan saran dan sistem baru yang dinamakan madrasah. Salah satu diantaranya adalah madrasah Nizamiyah, yang dibangun oleh Nizam al Mulk di Baghdad pada tahun 1067.

Nizamiyah, memang bukan madrasah yang pertama didirikan. Pada tahun 1972 seorang ilmuan Richard Bulliet, meneniti tentang awal mula madrasah. Ia menemukan bahwa dua abad sebelum madrasah Nizamiyah  berdiri, sudah berdiri madrasah di Naisabur sebanyak 39 madrasah. Sedangkan madrasah yang tertua adalah Miyan Dahiya yang mengajarkan fiqih Maliki.

Madrasah berasal dari akar kata Darasa yang artinya tempat belajar bagi para pelajar. Dalam Bahasa Hebrew atau Aramy, Darasa artinya membaca dan belajar. Baik dari Bahasa Arab maupun Bahasa Hebrew, keduanya memiliki konotasi yang saya, yaitu tempat belajar.

Madrasah seperti Miyan Dahiya ataupun Nizamiyah, sebenarnya meneruskan tradisi Zawiyah atau Ribath, yaitu sebuah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru, yang duduk di tengah dan dikelilingi secara melingkar oleh murid-muridnya. Zawiyah ini dibangun di sekitar masjid.

Seorang Syekh atau Profesor mempunyai beberapa guru, untuk membantu jalannya pemelajaran. Ia juga memiliki seorang “juru baca” yang bertugas membacakan teks kepada murid-muridnya.

Tidak ada jadwal khusus. Para siswa bebas meneruskan materi yang disampaikan Syekh maupun guru lainnya. Syekh memulai pelajaran dengan memberikan secara garis besar, kemudian dibahasa bagian demi bagian oleh Syekh sendiri ataupun guru lain.     

Posting Komentar untuk "Madrasah Nizamiyyah"