Ramses II dan Buku

sumber gambar : https://bibitbunga.com/papyrus-si-alang-alang-air/

Ia naik tahta pada usia masih muda, sekitar 20-an tahun, dan berkuasa selama enampuluh enam tahun (1279 – 1213 SM). Masa pemerintahannya sangat panjang dan penuh prestasi membuatnya dihormati sebagai salah satu Firaun terbesar dan terkuat. Ramses II adalah putra dari Seti I nama tahtanya berarti “Ia yang berasal dari Dewa Set dan Dewa Ra” dan Ratu Tuya.

Sebelum naik tahta, oleh ayahnya sudah dilatih kemiliteran, sehingga Ramses II dikenal cakap dalam keprajuritan. Setelah tampuk pimpinan dipegang, Ia memimpin beberapa ekspedisi ke berbagai wilayah, termasuk Palestina, Lebanon, Suriah, dan Nubia. Ramses II mampu membawa stabilitas dan kemakmuran bagi Mesir. Ia juga berhasil mengalahkan bajak laut Sherden yang mengganggu perdagangan laut Mesir.

Fernando Baez, seorang pustakawan, menulis dalam bukunya “Penghancuran Buku dari masa ke masa”, mendokumentasikan bahwa Ramses II termasuk raja yang peduli terhadap menyerupia kertas tebal yang digunakan sebagai media tulis).

Dari sekian kekurangan akibat dari model memerintah, Ramses II ternyata peduli terhadap literasi. Ia termasuk orang yang gemar membaca dan menulis. Dalam sejarah Mesir Kuno, Ramses II lah yang pertama kali mendirikan perpustakaan. Koleksinya penuh dengan daun pappirus (tumbuhan yang tumbuh di perairan dangkal dengan tinggi hampir lima meter, yang digunakan untuk bahan menulis).

Di awal masa pemerintahannya, Ramses II memerintahkan untuk membangun Ramessium (kuil untuk menyimpan janazah). Kuil ini bukan hanya sekedar untuk menyimpan janazah, tetapi untuk menaruh gulungan-gulungan papyrus yang berisi tulisan. Diodorus Siculus seorang arkeolog menemukan Ramessium selain untuk menyimpan janazah namun juga untuk menimbun perpustakaan. Meski secara fisik, jejak Ramessium mustahil ditemukan, namun Rainer Stadalmann yang juga sejarawan, yakin bahwa perpustakaan tersebut terletak dibelakang makam.  

Dari keterangan arkeolog dan sejarawan di atas, dapat ditarik benang merah bahwa Ramses II adalah seorang yang gemar membaca dan menulis atau dengan Bahasa sekarang adalah seorang intelektual. Hal ini terbukti dengan sistim pemerintahannya.  

Manajemen pengelolaan negara, telah memakai administrasi yang modern. Mesir adalah negara yang sangat terpusat, dan semua aspek pemerintahan, mulai dari pajak, sensus, catatan panen, hingga keputusan hukum, dicatat dengan cermat oleh para juru tulis (scribes). Ini memastikan roda pemerintahan berjalan lancar di bawah kendali Ramses II.

Teks-teks keagamaan, seperti Kitab Orang Mati, himne untuk para dewa, dan ritual kuil, dicatat dalam papirus dan diukir di dinding makam serta kuil. Ramses II, sebagai pemimpin agama tertinggi, sangat bergantung pada teks-teks ini untuk menjalankan perannya.

Salah satu "buku" atau dokumen paling terkenal dari masa Ramses II adalah Perjanjian Damai Kadesh dengan Kerajaan Hittit. Ini adalah perjanjian damai tertulis pertama yang diketahui dalam sejarah dunia, diukir di dinding kuil di Karnak dan Ramesseum, serta versi tablet tanah lianya ditemukan di ibu kota Hittit.

Bahan bacaan: Penghancuran buku dari masa ke masa, karya Fernando Baez

Posting Komentar untuk "Ramses II dan Buku"