Sebagai guru, hampir pasti memiliki pengalaman
menjumpai anak didik yang perlu pembinaan. Perilaku mereka, terutama di kelas yang
berbeda dengan lainnya. Anak ini sering kita beri label istimewa. Mereka
mempunnyai ciri-ciri murung atau menyendiri, sulit diajak berbicara, atau anak
tertentu yang enerjinya berlebihan. Sehingga proses pemelajaran di kelas terganggu.
Di kelas atau di rumah, umumnya mendidik anak lebih
mementingkan pertumbuhan fisik bila dibandingkan dengan psikis. Pertumbuhan
mental sering terabaikan. Gangguan mental anak terdeteksi setelah terimbas penyakit.
Perilaku abai yang dilakukan oleh orang tua, sekolah maupun lingkungan kadang
mendapat pembenaran dari masyarakat sendiri. Sebaiknya, perilaku demikian tidak
perlu terjadi jika kita mengenal secara mendalam kepribadian anak.
Gangguan kepribadian dapat dilihat dengan perilaku
anak yang cenderung aneh bila dibandingkan dengan teman-temannya. Suasana hati
serta citra diri yang sering berubah-ubah dapat diperkirakan bahwa anak
tersebut mengidap gangguan kepribadian.
Howard S. Friedman dan Miriam W. Schustack dalam bukunya
“Kepribadian” jilid 2 menulis bahwa gangguan seperti ini akan stabil pada saat
menjelang dewasa, namun ada juga yang bercokol bertahun-tahun. Berikut ini
macam-macam anak yang mengidap gangguan kepribadian.
Paranoid
merupakan kecurigaan seseorang terhadap orang lain. Rasa takut yang berlebihan
mengakibatkan sulit atau bahkan tidak dapat mempercayai orang lain. Ia sangat
mudah tersinggung dan mengalami kesulitan saat berkumpul dengan temannya.
Sebagi akibatnya, Ia menjadi pendengki, rasa cemburu yang berlebihan, dan
memiliki rasa dendam bagi yang telah berkeluarga, atau rekan kerjanya.
Skizoid adalah
anak yang sering mengucilkan dirinya sendiri, dan tidak mampu mengekspresikan
dirinya sendiri. Pujian atau kritikan orang lain, tidak berarti banyak bagi
dirinya. Mereka yang terkena gangguan seperti ini memiliki sedikit teman.
Lingkungan bermainpun sangat terbatas.
Skizotipal
yaitu gangguan kejiwaan seperti Skizoid, namun lebih ekstrim lagi. Namun
demikian penampilannya cukup eksentrik. Cukup aneh bila dibandingkan dengan
anak yang normal. Orang yang memiliki gangguan seperti ini memiliki pikiran
yang salah, akibat dari pemahaman dari kejadian sehari-hari yang keliru. Meski
hidup di jaman digital, tapi baginya masih percaya pada hal-hal yang berbau
takhayul.
Antisosial.
Seseorang dengan kepribadian antisosial sering bertindak dengan tidak
bertanggung jawab. Tidak mempedulikan resiko yang akan diakibatkan. Kerap
bertindak kriminal. Ciri-ciri yang mudah ditengarai misalnya sering membolos,
berbohong, mencuri dan sering berkelahi. Dalam istilah yang poluper dikenal
dengan nama psikopat atau sosiopat.
Histrionik.
Seseorang yang terganggu dengan masalah emosional. Mereka ini selalu ingin
mencari perhatian, terutama pada komunitasnya. Individu ini memiliki kebutuhan
yang amat besar akan pengakuan. Mereka merasa ingin bahwa dirinya sangat
menarik, paling mengetahui segalanya, dan cenderung berpakain yang mencolok.
Seseorang yang “drama banget” dan hobi cari perhatian, sehingga membuiat
orang lain sebal dan tidak nyaman.
Posting Komentar untuk "Gangguan Kepribadian Anak"