Teori
kecerdasan majemuk (multiple intellegences) karya Howard Gardner
memang inspiratif. Gardner adalah seorang psikolog perkembangan dan professor
pendidikan dari Graduate School of Education, Harvard Univercity,
Amerika Serikat. Gardner mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan untuk
memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang
bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata. Tak heran bila Laurel Schmidt
terlecut untuk mengembangkannya. Buku Seven Times Smarter karyanya yang telah
terbit dan menjadi referensi, terutama untuk Kesehatan mental. Buku ini memang
bertujuan untuk mendongkrak potensi kecerdasan anak yang dimulai sejak dini.
Coba
pandanglah foto Anda saat masih kecil. Andai saat itu Anda dapat menuliskan
sebuah pengalaman waktu itu, niscaya akan berlembar-lembar tulisan tersebut akan
menjadi harta karun. Bukan hanya memori anda yang akan meletup-letup, namun
kejadian-kejadian saat itu akan tergores dengan amat nyata. Pastinya, Anda akan
senang dengan prestasi yang telah terukir. Anda selangkah lebih maju bila
dibandingkan dengan teman. Ada pula jeda untuk meratapi kesalahan-kesalahan
masa lalu. Itulah nukilan catatan yang tersimpan rapi di buku harianmu.
Sekarang,
Anda cuma dapat bercerita, bahkan sampai berbusa-busa, kala bertemu dengan
sahabat waktu kecil. Menceriterakan secara detail. Atau saat reuni, mungkin
Anda menjadi pembicara tunggal, dan mengisahkan peristiwa masa lalu bersama
teman. Tapi semua itu, akan sirna seketika. Omonganmu akan hilang terbawa
hembusan angin. Akan berbeda bila kisahmu, dituliskan dalam storymu.
Jangan
sepelekan catatan harian. Jangan menganggap enteng tulisan sederhana yang
menyimpan kisah. Ada beberapa hal yang cukup menarik dari buku harian
Mencurahkan
persaan. Saat itu sedang sedih? Sedang risau? atau bahkan
putus asa? Bila dituliskan perasaanmu itu, didalam buku harian itu, maka akan dapat
hikmah di masa-masa sulit dalam kehidupan. Dalam buku memori dapat melukiskan
saat sedang tidak cocok, merasa tidak dicintai, merasa tidak toleran, ada saat
mendapat perhatian dari orang lain, merasa tersanjung, semua dapat dibuka lagi
lembaran itu seraya tersenyum. Dengan begitu, menemukan cara untuk mengurangi
perasaan sedih, rasa bahagia merupakan satu fungsi penting kecerdasan interpersonal.
Menuliskan
rasa marah. Kalau ada orang yang sedang marah, paling mudah
mengeluarkan dengan kata-kata umpatan. Bagaimana memuntahkan amarah dengan
tulisan. Anda pasti tertawa kalau tulisan puluhan tahun yang lalu, dibaca saat
ini. Demikian pula kalau menulis ketika cemburu, berharap cemas, ketakutan dan
lain-lain. Mungkin ketika itu Anda menuliskan dalam huruf besar, tanda tanya,
garis bawah, atau bahkan ditandai dengan warna.
Mewujudkan
khayalan. Sedari kecil, kita dibimbing oleh guru atau orangtua
agar memiliki cita-cita dan Anda mengkhayal memasuki usia dewasa. Andai
ditulis, dalam memorimu, dan buku itu dibuka saat ini, Apakah keinginanmu
tercapai? Itulah saat indah ketika Anda menapaki lorong perjuangan. Hanya buku
harian yang menjadi saksi. Khayalan dapat menjadi energi pendorong, manakala
didokumentasikan. Kemungkinan berhasil lebih besar, bila dibandingkan hanya
sekedar angan-angan.
Bahan
bacaan: Quantum Writing, editor: Hernowo
Nais Pak Aff
BalasHapustetaplah menulis, semua ada manfaatnya
siap..... pak. yuk segera menulis
BalasHapus