Secara Bahasa, adab memiliki minimal
tiga arti. Sopan santun, ilmu humainora, dan sastra. Dalam pengertian sastra,
adab terbagi dalam dua pengertian: al adab al wasfi (sastra
deskripsi/non imajinatif) yang juga sering disebut al ‘ulumul al adabiyyah dan
al adab al insya’i (sastra kreatif).
Sastra diskripsi terdiri dari tiga macam,
yaitu: sejarah sastra (Tarikh adab), kritik sastra (naqd al adab)
dan teori sastra (nazariyah al adab). Sastra kreatif Arab terbagi dalam
tiga bagian, yaitu: pusi (as-syi’r), prosa (nasr), dan drama (al mashahiyyah).
Sastra kreatif adalah Bahasa yang indah dalam bentuk puisi, prosa, atau drama
yang menggunakan gaya Bahasa yang berbeda dari gaya Bahasa biasa, karena
mengandung aspek estetika.
Pada masa pra Islam, atau 150 tahun
sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, kata adab berarti mengajak makan. Dalam
tradisi manapun, mengajak makan adalah perilaku yang baik, representasi akhlak
yang baik.
Pada masa awal Islam, adab berarti
pendidikan (pengajaran) Bahasa dan akhlak.
Pada masa Umayyah kata adab berarti
pengajaran puisi, orasi, dan sejarah Arab
Pada masa Abbasiyah mengalami
perluasan. Adab berarti pengajaran bicara, dan nasehat, sebanding dengan ilmu
humainora saat ini.
Saat ini penyampaian materi adab lebih
menekankan pada Adab sebagai akhlaq. Adab
sering kali disinonimkan dengan akhlak, yaitu karakter moral dan etika. Namun,
adab lebih luas, mencakup tindakan nyata (lahiriah dan batiniyah) yang sesuai
dengan tuntunan agama, akal sehat, dan norma sosial yang baik.
Adab akademik diarahkan ke integritas
penelitian, yaitu menghindari plagiarisme (adab terhadap hak
cipta orang lain). Menjaga kejujuran sebagai bentuk khauf (rasa takut)
kepada Allah atas segala perbuatan. Menghargai perbedaan. Adab mengajarkan kita
untuk bersikap toleran dan menghormati pandangan yang berbeda (ta'āruf)
Para
cendekiawan Muslim menekankan bahwa Adab lebih utama dari Ilmu. Seseorang yang
berilmu belum tentu beradab, tetapi orang yang beradab sudah pasti akan
menggunakan ilmunya pada tempat yang tepat dan baik. Adab adalah ilmu tentang bagaimana
menempatkan segala sesuatu pada posisinya yang benar dalam tatanan penciptaan.
Dapat disimpulkan bahwa Adab adalah
sebuah konsep yang kaya makna, mencakup aspek pendidikan, etika, dan perilaku
sosial. Adab adalah: "Kebaikan budi pekerti, sopan santun, dan
kehalusan perilaku yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan yang benar
tentang menempatkan sesuatu pada tempatnya, baik dalam hubungan dengan Tuhan,
sesama manusia, maupun lingkungan."
Buku Bacaa: "Teori
Kritik Sastra Arab: klasik dan modern" oleh DR. Sukron Kamil, MA
Posting Komentar untuk "Adab"