Dalam
salah satu pengajian seorang ustadz melontarkan kata wasilah. Kata wasilah
ada dalam al Qur’an. Salah satunya terdapat dalam surat al Maidah ayat 35. “Wahai
orang-orang yang beriman. Bertaqwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk
mendekatkan diri kepada-Nya dan berjihadlah (berjuanglah) di jalannya, agar
kamu beruntung”.
Wasilah dalam bahasa arab berarti jalan atau
perantara. Kata padanannya wasithah yang artinya jalan tengah dan
pendamai. Dengan mengartikan wasilah menjadi orang
tengah (perantara), kemudian timbul pengertian bahwa untuk sampai kepada Allah
harus dengan perantara. Sedang perantara itu adalah ruh-ruh orang yang dianggap
suci. Misalnya nabi, wali, para syuhada’, dan orang-orang shaleh. Kepada ruh
mereka yang telah meninggal itu orang-orang berwasilah tersebut memohon bantuan
agar dapat menyampaikan do’a kepada Allah swt.
Penulis pernah
mendengar kata wasilah sejak kecil. Tapi tidak tahu inti sari dari wasilah.
Yang sering didengar, kata wasilah itu dikaitkan dengan kata Nabi Muhammad saw.
Tak heran kalau dulu, sering mendapat kata “dapat wasilah dari Nabi”. Ternyata
kata wasilah itu adalah perantara. Biasanya wasilah ini dipakai kalau seseorang
akan menunaikan sesuatu. Akan ujian, mantu, mendirikan rumah dan lain-lain.
Aktifitas itu dimaksudkan agar mendapat wasilah. Artinya agar yang diidamkan
dapat tercapai melalui perantara.
Apakah yang demikian
itu ada tuntunan dari Rasulullah? Al-Fairuzabadiy dalam Tanwiirul-Miqbaas
Min Tafsiir Ibni ‘Abbaas menyatakan bahwa wabtaghuu
illaihil-wasilah diartikan dengan carilah ad-darajah ar-rafi’ah(derajat
yang tinggi). ”Carilah kedekatan dengan-Nya (Allah) dalam derajat
(yang_tinggi) dengan amal-amal yang shalih.” Jadi, wasilah (perantara)
yang dapat menyampaikan pada taqarrauh (dekat) dengan Allah adalah amal-amal
shaleh. Lalu, apakah amal shaleh itu? Tidak lain adalah ath-th’ah fiimaa
binahum wabaina rabbihim Artinya ketaatan melaksanakan apa-apa yang telah
ditentukan antara mereka dengan Tuhannya. Apa saja, yang diperintahkan atau
tidak dilarang oleh Allah dilaksanakan dengan ikhlas, itulah amal shaleh.
Dalam Q.S. Al-isra’
(17) ayat 56-57, Allah menegaskan bahwa kandungan ayat itu memiliki makna bahwa
pengertian wasilah adalah jalan pendekatan diri kepada Allah, dengan
mengingkari panggilan kepada selain Allah. Sebab selain Allah itu tidak
memiliki kemampuan menyingkap marabahaya maupun mengalihkannya dari para
pemanggil (yang minta bantuan kepadanya).
Posting Komentar untuk "Wasilah"