Kolom
Memang
tidak mudah menulis. Perlu latihan secara terus-menerus. Tak boleh putus asa.
Yang bilang menulis itu mudah adalah orang yang berprofesi sebagai penulis. Jurnalistik,
penulis ataupun pekerjaan yang ada hubungannya dengan tulis menulis.
Akan
tetapi, bagi orang yang baru memulai menginjakkan kakinya masuk dalam “belantara”
kepenulisan, tentu saja akan merasakan jatuh bangunnya sebagai seorang penulis.
Anda yang melangkahkan kaki ke dunia kepenulisan, tak perlu khawatir, apalagi
rendah diri. Seorang penulis handal, pasti mengalami saat permulaan menulis.
Seorang
penulis, apapun bentuknya, dan apapun profesinya akan merasakan “nikmatnya menulis”.
Seorang jurnalistik tentu harus dinikmati karena terkait dengan penghasilan. Seorang
kolomnis akan merasakan kebahagiaan, karena ide yang disampaikan sampai ke pembaca.
Seorang penulis opini juga merasakan kepuasan, karena pandangan pribadinya
mengalir sampai ke pembaca.
Menulis
kolom, yang juga dapat berarti “Catatan”, “Resonansi”, “Refleksi”, “Ulasan”,
dan lain-lain, tulisannya singkat. Penulis bermetamorfose sebagai pengamat. Ia
menulis sesuatu untuk mewakili keadaan yang terdapat dalam masyarakat. “kesingkatan”
dan “kependekan” justru menjadi perhatian pokok.
Sebagai
dasar dalam menulis kolom, prosesnya antara lain:
Menggali
dan menyusun gagasan
Dalam
aktivitas tulis-menulis, selalu diawali dengan gagasan. Ide ini dapat diperoleh
lewat sebuah tulisan orang lain, perbincangan, atau bahkan diskusi kecil yang
ada di grup whatsap. Gagasan yang telah ditangkap kemudian dicari inti sarinya.
Mengorganisasi
gagasan
Setelah
mendapatkan ide, kemudian dijabarkan lewat garis besar. Kata kolomnis yang
sudah matang, ide itu harus diorganisir. Sebuah tulisan kolom yang baik, bila
penulisanya terlebih dahulu merencanakan, mengurutkan dan menentukan gaya
tulisan yang hendak dituangkan.
Menulis
draft
Langkah
berikutnya, mewujudkan gagasan yang telah diorganisir ke dalam bentuk tulisan
yang kasar. Kalau penulis tetap konsisten yang telah dipersiapkan sebelumnya,
maka tulisan kolom akan segera terwujud. Namun sebaliknya, bila harus menunggu
(kecuali membaca referensi), pasti tulisan akan terlalu lama jadinya. Malah
akan terjadi goncangan ide.
Menyempurnakan
draft
Tidak
ada orang yang dapat menulis sekali jadi. Kemudian tulisannya diserahkan kepada
pihak media massa. Sekalipun ada, dapat dipastikan tulisannya itu jauh dari
kualifikasi sempurna.
Pembenahan
draft dapat dilakukan dengan pemagrafan, penyempurnaan kalimat, penggantian
kata melalui sinonim agar tidak terjadi monoton. Penggambungan antar paragraf agar
saling terkait. Dan, tentusaja menghaluskan kalimat.
Bahan
bacaan: Menulis Opini dan Kolom, oleh Kunjana Rahardi
Posting Komentar untuk "Opini dan Kolom (2)"