Kepribadian

Jum'at Berkah

Berbahagialah orang yang mementingkan memerhatikan cela diri sendiri sehingga tidak sempat memerhatikan cela orang lain. (HR al Bazzar)

Kepribadian atau personality berasal dari kata persona. Kata tersebut merujuk pada kedok atau topeng, yaitu sebuah penutup muka yang kerap digunakan oleh pemain drama panggung. Topeng tersebut mewakili kepribadian atau watak. Di Zaman Romawi, persona memiliki arti tentang bagimana seseorang tampak dihadapan orang lain.

Apakah kepribadi itu bawaan atau memang dibuat? Kalau kata yang diambil kerpibadian yang merujuk pada kalimat di atas, maka artinya palsu. Karena ia akan tampil sesuai dengan skenario, yaitu bagaimana cara seseorang bersikap di depan orang lain. Di saat tertentu dapat pula natural apa adanya.

Bila menunjuk kata pribadi, maka maknanya asli dan bawaan sejak lahir, sebagaimana perjalanan kehidupan manusia bermula dari rahim ibu. Kegembiraan atau kesedihan seorang ibu yang sedang mengandung berpengaruh terhadap berat atau ringannya timbangan bayi setelah dilahirkan. Kesehatan dan perasaan seorang ibu saat mengandung, sangat memengaruhi perkembangan pribadi kandungannya kelak.

Pribadi tidak mudah untuk dikupas. Hal tersebut karena perkara ghaib yang hanya dilihat pada bekasnya. Pribadi seseorang hanya dapat dinilai setelah melihat perjalanan hidupnya. Namun dengan perkembangan ilmu Psikologi, sedikit demi sedikit, pribadi dapat dianalisis dan diteropong indikator-indikator secara umum.

Setelah alur kehidupan seseorang dapat dikuak, maka pribadi dapat memisahkan mana manusia besar, mana manusia kecil. Pribadi dapat membedakan manusia yang sangat berarti hidupnya dan ada yang tidak berarti. Memberi batas antara amanah dan khianat. 

Pribada dapat pula disetarakan dengan sifat akal budi, kemauan, dan bentuk tubuh. Hal ini yang menyebabkan kemanusiaan seseorang berbeda dengan yang lain. Tinggi rendahnya seseorang dapat ditelusuri dari cara berpikir, mengelola perhitungan, jauh dekatnya cara memandang ke depan dan kuatnya semangat diri.

Sangat penting kita mempelajari pribadi manusia, akan tetapi lebih penting lagi “kenalilah siapa dirimu, kanalilah pribadimu sendiri” Kata Socrates.

Bahan bacaan : Pribadi Hebat karya Prof. Dr. Hamka.

Posting Komentar untuk "Kepribadian"