Indonesia beruntung memiliki dua macam musim, penghujan dan kemarau. Musim inilah yang membentuk kondisi alam seperti ini, termasuk tumbuh-tumbuhan. Kekayaan tumbuhan yang subur memperbanyak jenis tanaman.
Berbagai macam anggrek tumbuh
berlimpah di sekeliling kita. Baik yang dikelola maupun yang liar. Salah satu
anggrek yang cukup digemari sehingga menjadi tanaman hias adalah Anggrek
Merpati.
Anggrek Merpati, nama
ilmiahnya Dendrobium crumenatum. Dengan ciri khas akar memanjang dan
memiliki bentuk bulat berwarna putih dengan bulb yang membengkak pada bagian
bawahnya. Bunganya memiliki bentuk layaknya burung merpati yang sedang terbang.
Aroma wangi yang khas juga dimiliki yang hanya bertahan sehari. Sekali mekar bisa sampai puluhan hingga ratusan kuntum
bunga.
Anggrek
merpati tumbuh menumpang pada tanaman lain. Meski begitu, ia tak bersifat
parasit dengan mengambil sari makanan inangnya. Sebab, anggrek tersebut melekat
pada tanaman inangnya dengan tujuan memperoleh sinar matahari pada posisi
terbaik dan dapat tumbuh dengan kukuh.
Persebaran anggrek itu sangat luas. Sepanjang Semenanjung Malaysia, Indonesia,
hingga Kepulauan Solomon. Dari dataran tinggi hingga dataran rendah. Sebab,
anggrek tersebut mudah beradaptasi.
Bagi pemula
disarankan memelihara Dendrobium crumenatum dahulu sebelum mencoba jenis
lain yang lebih sulit. Dapat ditaruh di taman rumah ataupun dipajang di dinding.
Meski
tergolong tak rewel, tidak berarti anggrek merpati bebas dari ancaman penyakit.
Umumnya penyakit jamur sering menyerang. Mulai busuk akar hingga busuk leher.
Pengobatannya bisa menggunakan fungisida dan memperhatikan sanitasi. Potong
area yang terkena penyakit supaya tidak menyebar, lalu gunakan fungisida untuk
membasahi akar.
Posting Komentar untuk "Anggrek Merpati"