Mau tidak mau, suka tidak suka, seneng tidak seneng, kurikulum tetap akan diberlakukan. Mengingat tingkat pengetahuan masyarakat semakin berkembang, dan sistim informasi semakin pesat, tentu model pembelajarannya juga berbeda. Semakin beragam cara pembelajaran, maka semakin baik penerimaan materi pelajaran. Tingkat memanusiakan siswa semakin tinggi. Karakter seorang siswa semakin diperhatikan.
Paling tidak ada
empat macam pembelajaran yang bisa dikembangkan menurut tuntutan kurikulum 2013
Berpusat pada siswa
Tidak mudah
berpindah kuadran, dari kebiasaan berpusat pada guru, hijrah ke kutub siswa
sentris. Satu yang susah untuk ditinggalkan adalah sistim komando. Bila guru
mengatakan A, serta merta siswa akan memenuhi perintah guru dengan melakukan
aktifitas A.
Cara demikian
dipandang tidak menghargai karakter seorang siswa yang memiliki pandangan B.
Model ini, menurut kurikulum 2013 tidak manusiawi. Oleh karenanya harus
ditinggalkan. Pembelajaran masa kini, menuntut optimalisasi kreatifitas siswa.
Siswa diberi keleluasaan untuk mencari sendiri, lewat media yang telah
disediakan.
Sebagai orang tua
sangat mudah untuk mengikuti perkembangan siswa yang menggunakan kurikulum
2013. Lihat catatan anaknya. Bila persis sama dengan temannya berarti
pembelajaran baru mencapai tahap minimal. Bila lebih atau bahkan berbeda dengan
temannnya berarti sudah lebih baik dari temannnya. Guru berhasil memotivasi
siswa.
Belajar dimanapun
Belajar di kelas
itu jenuh. Ruang kelas yang hanya berukuran tak lebih dari 48 meter persegi,
telah mengungkung kreativitas siswa. Yang dilihat tiap hari cuma gambar
presiden dan wakilnya, papan presensi yang sudah kusam, dan mungkin gambar peta
atau pahlawan. Obrolan hanya teman sejawat, yang nyaris tak berubah sepanjang
tahun.
Kurikulum 2013
menawarkan kepada sekolah, untuk melakukan aktivitas belajar di luar sekolah
atau kelas. Siswa akan mengalami fresh otak dan pikiran, juga suasana. Siswa
akan terinspirasi dengan melihat lingkungan.
Optimalisasi penggunaan IT
Pelan tapi pasti.
Semakin banyak guru sudah mulai merasakan ketergantungannya terhadap media
belajar yang berupa : lap top, LCD, internet. Modal yang sangat baik untuk
terjun ke kurikulum 2013. Soft ware yang free maupun berbayar sudah semakin
bertebaran. Menambah gairah guru dalam mengajar, karena medianya semakin
beragam.
Namun harus
disadari. Google semakin menggerus peran guru dalam ketrampilan menemukan
pengetahuan. Siswa lebih senang bertanya kepada google.
Peluang atau hambatan?
Tergantung gurunya. Kalau guru yang memiliki wawasan dan ketrampilan dalam
mengelola IT, google adalah peluang yang sangat besar. Model pembelajaran
sekarang dan yang akan datang IT menjadi tumpuan utama.
Didukung oleh kultur budaya membaca
Lagi-lagi membaca.
Kemanapun model pembelajaran yang paling efektif dicari, selalu jatuh pada
pilihan budaya membaca. Membaca, membaca dan selalu membaca, adalah sarana yang
paling efektif untuk memperoleh pengetahuan.
Sekolah harus
menyediakan sarana agar siswa dengan mudah memperoleh akses membaca. Perpustakaan
mesti selalu up date buku terbaru. Band Width akses internet harus diperbesar,
agar semua insan pembelajar di sekolah, cepat untuk memperoleh web tertentu.
Posting Komentar untuk "Teknis Pembelajaran Kurikulum 2013"