Al-Hamd

Jum'at Berkah

Al Hamd adalah sebuah pujian. Memuji kepada sang Khalik. Al Hamd berasal dari kata hamida, yahmadu, hamdan. Kata tersebut terdiri dari tiga kata yaitu, ha, mim dan dal yang berarti mahada artinya memuji atau menyanjung. Dengan akar yang sama, kita sering mendengar kata-kata ahmadu (yang lebih terpuji), mahmudun, muhammad (yang terpuji), dan tahmid (mengucapkan pujian). 

Al Hamd yang merupakan potongan dari kata alhamdulillah sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Mana kala kita sudah sampai ditempat tujuan maka kita mengucapkan alhamdulillah. Selesai mengerjakan sesuatu, seraya akan melafalkan alhamdulillah. Bila mendengar kebahagiaan juga mengucapkan alhamdulillah. Demikian lekatnya kata Al Hamd, maka dapat diibaratkan bahwa kata tersebut telah menyatu dengan hati kita, sebagai ungkapan rasa syukur ketika memperoleh kegembiraan.

Menurut pendapat beberapa ulama, kata (al) yang mengiringi (ḥamd) bermakna segala. Sedangkan huruf (lam) sebelum kata Allah (li Allāh) mengandung makna yang dikhususnya bagi-Nya. Ada pula yang memberi makna bahwa ucapan tersebut mengandung arti pujian yang sempurna. Karena Dia lah yang berhak untuk diberi ungkapan al Hamd.

Sedangkan memberi pujian kepada manusia dapat dikatagorikan menjadi dua golongan. Pertama, memberi sanjungan kepada orang karena prestasi disebut al Hamd. Kedua, memberi penghormatan kepada orang lain disebabkan bukan hasil kerja orang tersebut dimaknai al Madh. 

Bagaimana dengan al Syukr?

Kata syukur berasal dari kata kerja syakara-yasykuru-syukran-wasyukūran-wasyukrānan, yang berasal dari akar huruf syin, kaf, dan ra’. Syukur dilakukan hanya karena mendapatkan nikmat, sedangkan al-ḥamd dilakukan karena mendapatkan dan atau tidak mendapatkan nikmat. Bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah bermakna membalas jasa dan pujian yang baik.

Lawan kata dari al Syukr adalah al Kufru, artinya melupakan kenikmatan dan menutupinya. Oleh karena itu para ulama berpendapat bahwa syukūr berasal dari syakara yang berarti membuka. Lawan katanya adalah kafara yakni menutup dan mengandung makna melupakan nikmat dan menutupinya. 

Menurut Ibnul Qayyim, rukun syukur ada tiga

1.     Mengakui nikmat itu berasal dari Allah

2.     Memuji Allah atas nikmat tersebut

3.     Meminta tolong untuk menggapai ridha Allah dengan memanfaatkan nikmat dalam ketaatan.

Posting Komentar untuk "Al-Hamd"