Hitozukuri

 

Secara Bahasa Hito artinya manusia, dan Zukuri berarti proses pembuatan atau membentuk. Secara maknawi, Hitozukuri adalah sikap untuk “membentuk manusia” atau “pengembangan sumber daya manusia”. Tujuannya untuk mengembangkan manusia secara utuh, baik dari segi ketrampilan teknis maupun karakter, dan kemampuan sosial.

Hitozukuri adalah budaya Jepang yang berarti membentuk manusia yang unggul, dengan ciri kerapian, ketelitian, kedisiplinan, ketekunan dan kerja keras. Tidak heran bila orang Jepang dapat dilihat dari kinerjanya yang patut dibanggakan.

Filosofi Hitozukuri tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai budaya Jepang yang mendalam, seperti:

  • 1.    Kaizen (perbaikan kecil, terus menerus)
  • 2.     Gambaru (pantang menyerah)
  • 3.     Shokunin (profesionalisme dan dedikasi)
  • 4.     Omoiyari (empati, peduli orang lain)
  • 5.     Mottainai (tidak menyia-nyiakan)
  • 6.     Shisa Kanto (sadar dan teliti)
  • 7.     Ikigai (tujuan hidup)

Budaya Jepang ini tak lepas dari landasan kultural yang kuat, yakni perpaduan antara kepekaan (sensibility) dan kearifan Timur (oriental wisdom). Keberhasilan negara Jepang dalam menata gaya hidup baru di era modern bukan hanya karena kemajuan teknologi, tetapi juga karena nilai-nilai mendalam seperti kesederhanaan, harmoni dengan alam, etika kerja kolektif, dan perhatian terhadap detail (kodawari).

 

Posting Komentar untuk "Hitozukuri"