![]() |
arsip pribadi |
Setelah
sekian lama saya menjalani profesi sebagai seorang guru, ada beberapa catatan
kecil yang bisa saya tulis. Catatan ini bukan bersifat ilmiah apalagi
penelitian, namun cuma pandangan sekilas yang saya amati.
Seorang
guru yang berasal dari latar belakang, suku, agama, jenjang pendidikan bahkan
juga jenis pendidikan yang bukan dari jurusan pendidikan ternyata memiliki
keunikan sendiri-sendiri. Keunikan yang saya maksudkan adalah bahwa
masing-masing guru memiliki ketekunan dan kesukaan dalam mengembangkan
profesinya. Bisa juga dikatakan meniti karier, yang sudah semestinya dimiliki
oleh seorang guru. Dengan demikian ia tidak stagnan, tapi dinamis.
Pertama,
guru yang suka mengembangkan ilmu
Tipe
guru ini adalah mereka gemar mengikuti seminar, workshop, dan kegiatan ilmiah.
Sepanjang waktu ia gunakan untuk mendalami ilmu. Suka berlama-lama di perpustakaan,
koleksi bukunya lengkap, lebih senang mengunjungi toko buku daripada supermarket.
Pameran buku adalah kegiatan yang selalu ditunggu.
MGMP
(Musyawarah Guru Mata Pelajaran) adalah perkumpulan guru yang seprofesi dalam
bidang studi, selalu didatangi. Ia berpikir bahwa lewat MGMP, sangat
memungkinkan untuk mengembangkan basic ilmunya. Bagi guru IPA, laboratorium
merupakan rumah ke-2
Kedua
adalah guru yang senang mengelola administrasi
Administrasinya
tertata rapi. Semua dokumen yang menyangkut masalah pembelajaran dan
pengarsipan selalu dikerjakan dengan teliti dan lengkap. Nilai harian, catatan
kepribadian siswa, buku program ia catat dengan tertib. Tak heran almari yang
telah disediakan di ruang guru selalu penuh.
Ia
juga paling rajin memeriksa buku catatan siswa. Ia berdalih, dengan membuka
buku catatan siswa ia dapat memahami kepribadianya. Dengan demikian akan sangat
membantu dalam menilai seorang siswa secara obyektif.
Ketiga,
guru yang gemar berorganisasi
Pengelolaan
kelas, menangani berbagai jenis kegiatan selalu berakhir dengan kesuksesan.
Orang lain akan terkesan dengan kinerja yang dirintis oleh guru jenis ini.
Mengelola sumber daya manusia yang ada di sekolah dapat terkoordinir dengan
cepat dan tepat.
Ia
aktif pula di berbagai macam organisasi, baik yang profesi (seperti PGRI, CGI)
ataupun organisasi sosial. Baginya, dengan berorganisasi ia tidak saja menimba
pengalaman, memiliki banyak kawan, namun bisa pula mengembangkan peningkatan
pengelolaan kelas agar supaya lebih kondusif dalam proses pembelajaran.
Saya
belum pernah menjumpai seorang guru yang memiliki keilmuan yang handal, administrasinya
lengkap dan sekaligus seorang organisatoris. Dari segi waktu saja, sangat sulit
seorang guru dapat memerankan ketiga-tiganya.
Justru yang sering saya temui adalah mereka berada diluar ketiga model diatas. Apakah mereka melalaikan tugas seorang guru? Tidak juga. Mengembangkan ilmu, mengerjakan administrasi guru dan berorganisasi telah mereka lakukan. Hanya karena keadaan yang memaksa saja mereka menjadi ngobyek ditempat lain.
Justru yang sering saya temui adalah mereka berada diluar ketiga model diatas. Apakah mereka melalaikan tugas seorang guru? Tidak juga. Mengembangkan ilmu, mengerjakan administrasi guru dan berorganisasi telah mereka lakukan. Hanya karena keadaan yang memaksa saja mereka menjadi ngobyek ditempat lain.
tulisan lain dapat dilihat disini
Posting Komentar untuk "Cita Rasa Guru"