![]() |
sumber gambar : cintabunda.com |
Apakah judul diatas benar?
Benar, menurut proses. Begitu Anda ketemu dengan benda geometri, persepsi yang
pertama adalah bentuknya. Bagi yang sampai saat ini masih alergi terhadap
hitung-menghitung, maka geometri menjadi penawar untuk sekedar intermezzo. Dalam
matematika geometri itu bukan hitungan, tapi bayangan. Anda yang suka membayangkan pasti mahir
geometri. Membayangkan adalah suatu peristiwa saat pikiran melayang-layang
tanpa pijakan. Transformasikan energy ilmu mengangan-angan untuk mewujudkan
bahwa geometri itu gampang, semudah membayangkan.
Manusia purba, sebelum mengenal hitungan telah memanfaatkan benda-benda geometris. Dalam perkembangan berikutnya, mereka bahkan sudah membuat benda geometris. Saat mempertahanan hidup yang harus dilakoni dengan berjibaku melawan alam, manusia mampu untuk mendesain tempat tinggal yang mirip kubus, membikin tombak yang ujungnya seperti kerucut. Juga mampu menyimpan air dalam batu yang berbentuk tabung. Jadi tidak salah, bila ada yang beranggapan bahwa geometri lebih dulu dimanfaatkan daripada hitungan. Hitungan terlahir saat manusia sudah mencapai peradaban tempat tinggal yang menetap. Aktifitas yang dapat dilakukan berkali-kali ditulis dalam bentuk symbol.
Manusia purba, sebelum mengenal hitungan telah memanfaatkan benda-benda geometris. Dalam perkembangan berikutnya, mereka bahkan sudah membuat benda geometris. Saat mempertahanan hidup yang harus dilakoni dengan berjibaku melawan alam, manusia mampu untuk mendesain tempat tinggal yang mirip kubus, membikin tombak yang ujungnya seperti kerucut. Juga mampu menyimpan air dalam batu yang berbentuk tabung. Jadi tidak salah, bila ada yang beranggapan bahwa geometri lebih dulu dimanfaatkan daripada hitungan. Hitungan terlahir saat manusia sudah mencapai peradaban tempat tinggal yang menetap. Aktifitas yang dapat dilakukan berkali-kali ditulis dalam bentuk symbol.
Jadi mengapa geometri
(ada juga yang mengatakan ilmu ukur) yang semestinya semudah membayangkan,
kemudian kabur, hilang tak berkesan? Nah, agar supaya bayangan bisa diwujudkan
atau divisualkan, maka dibuatlah alat bantu untuk memperagakan bentuk
geometris. Pikiran akan digiring dengan benda yang realita, yang dapat diraba. Bagi,
pengajar yang malas menggunakan alat
peraga, maka diciptakanlah software untuk membantu dari persepsi bayangan menjadi realitas. Sangat disayangkan bila
guru hanya mampu menguasai Microsoft office atau sejenis.
Software yang sekarang
beredar sangat banyak. Ada yang berbayar
ataupun gratis. Menggambar dengan tiga dimensi sangat membantu orang lain dapat
memahami benda secara terperinci. Bahkan, software yang tersedia telah
menghidangkan menu yang spesifik. Seorang arsitek pastilah kenal dengan 3Dmax,
desainer pasti hafal corel draw. Anda seorang guru matematika, atau sebagai
orangtua, program apa yang fasih digunakan untuk membantu anak memahami
geometri?
Tulisan lain dapat dilihat disini
Posting Komentar untuk "Geometri Bukan Hitungan"