Makanan Baik dan Sehat

Jum'at Berkah

“Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan”

(HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Sesungguhnya pangkal penyakit sebenarnya berasal dari makanan. Masuknya makanan, bila tidak diperhatikan dengan seksama, merupakan sumber penyakit. Rasulullah saw sendiri memberi perhatian yang sangat besar terhadap jenis-jenis makanan.

Prinsip Islam, bahwa makanan itu harus yang halal halal dan tayyiban. Bukan hanya sekedar baik dan sehat. Kita harus hati-hati terhadap asal mula makanan. Apakah makanan yang diperoleh halal? karena yang dimaksud halal adalah jelas riwayat makanannya (misalnya bersumber dan cara mengelola makanannya)

Sementara istilah tayyiban disini yakni kualitas kandungan gizi/nutrisi dalam makanan.Bukan hanya itu, tayyiban juga menyangkut hidayah, rahmat, karunia dan lain-lain, sehingga bila dimakan akan mendatangkan kenikmatan lahir dan batin.

Suatu ketika, setelah wafatnya Rasulullah, para sahabat mengunjungi Aisyah ra. Lalu, sambil menunggu Aisyah ra, para sahabat, yang sudah menjadi orang kaya, saling bercerita tentang menu makanan mereka yang meningkat dan bermacam-macam. Aisyah ra, yang mendengar hal itu tiba-tiba menangis. “Apa yang membuatmu menangis, wahai Bunda?” tanya para sahabat. Aisyah ra lalu menjawab, “Dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti.”

Salah satu makanan kegemaran Rasul adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang dicampur air untuk membersihan air liur dan pencernaan. Rasulullah juga tidak makan dua jenis makanan, yaitu yang panas atau dingin secara bersamaan. Beliau juga tidak makan ikan dan daging dalam satu waktu.

Kegiatan rutin Rasulullah selepas Subuh adalah minum air yang dicampur dengan sesendok madu. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu memiliki fungsi yang bertujuan untuk menyehatkan badan. Begitu masuk dhuha, Rasulullah selalu makan tujuh butir kurma “ajwa” atau matang.

Posting Komentar untuk "Makanan Baik dan Sehat"