Jum'at berkah
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob
radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda :
Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung
niatnya. Dan sesungguhnya
setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia
niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan
Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa
yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya
maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
Hadits
Arbain atau Arbain an Nawawi disusun oleh Hafizh Abu Zakariya Yahya bin Syaraf
an Nawawi (wafat tahun 676 H). Hadits ini sangat populer bagi umat Islam tak
terkecuali di Indonesia.
Arbain
secara bahasa berarti empat puluh. Secara istilah, Hadits Arbain adalah
kumpulan hadits sahih yang disusun dalam kitab kecil berisi 42 hadits tentang
pokok-pokok ajaran Islam yang ditulis oleh Hafizh Abu Zakariya Yahya bin Syaraf
an Nawawi. Sebagian hadits dalam Arbain an Nawawi terdapat dalam kitab sahih
Bukhari dan sahih Muslim.
Kandungan
dalam hadits diatas antara lain :
Niat
merupakan syarat diterima atau ditolak amal perbuatan seseorang. Amal ibadah
tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat karena Allah. Niat itu
terletak di dalam hati. Meskipun sudah melafalkan niat, tetapi yang kita
ucapkan berseberangan dengan maksud yang terbetik dalam hati, maka yang menjadi
dasarnya adalah niat dalam hati. Bukan pada yang diucapkan
Waktu
pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati. Niat boleh
dilakukan berbarengan dengan tujuan. Namun, alangkah lebih baiknya bila niat
dilaksanakan sebelum pekerjaan.
Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata
karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal shaleh dan ibadah.
Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala
berdasarkan kadar niatnya. Ibnu al Mubarak pernah mengatakan “ Betapa banyak
amalan yang kecil menjadi besar karena niat, dan betapa banyak amalan yang
besar menjadi kecil pahalanya karena niat.
Semua pebuatan yang bermanfaat dan mubah
(boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhoan Allah maka dia akan
bernilai ibadah.
Membedakan
antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat. Jangan sampai karena
sudah menjadi kebiasaan yang baik, lantas tidak dimulai dengan niat. Jangan
sampai ganjaran terbuang sia-sia hanya karena kebiasaan yang baik tidak diawali
dengan niat.
Hadits
diatas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan
pekerjaan hati, dan iman adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan
dan diamalkan dengan perbuatan.
Posting Komentar untuk "Niat menurut Hadits Arbain"