Biofuel adalah jenis bahan bakar baru dan terbarukan yang dibuat dari bahan organik seperti tanaman, alga, dan limbah organik. Mereka dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif dan substitusi bagi bahan bakar fosil seperti bensin, solar, maupun avtur.
Fungsi dari biofuel
antara lain: mengurangi emisi gas rumah kaca. Jejak karbonnya yang lebih rendah daripada bahan bakar fosil, sehingga
saat digunakan, mereka menghasilkan jumlah emisi CO2 yang lebih sedikit.
Kedua: mengurangi ketergantungan pada bahan bakar
fosil yang tidak hanya terbatas dan terus menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan. Ketiga: dapat dihasilkan dari limbah organik, seperti sisa makanan,
limbah pertanian, dan limbah industri. Keempat: mengurangi risiko terhadap
ketidakstabilan pasokan energi. Biofuel memberikan alternatif yang lebih
berkelanjutan dan dapat diperbarui terhadap sumber energi konvensional.
Biofuel memiliki sejarah dan
perkembangan. Pada generasi pertama, biofuel ini berasal dari tanaman pangan
dan minyak nabati, seperti jagung, tebu, dan minyak sawit. Termasuk di dalamnya
adalah produk bioetanol, yang biasanya dicampurkan dengan bensin, dan
biodiesel, yang dapat dicampur dengan solar.
Periode berikutnya: diproduksi
dari bahan baku non-pangan seperti sisa-sisa pertanian (jerami, sekam padi),
biomassa kayu, dan tanaman energi khusus (switchgrass, miscanthus).
Penggunaan bahan-bahan sisa dianggap lebih berkelanjutan lantaran dapat lebih
menghindari persaingan dengan produksi pangan.
Kemudian biofuel bermetafora dari
bahan alga dan mikroorganisme lainnya. Jenis ini memiliki potensi tinggi karena
laju pertumbuhan mereka yang cepat dan kandungan minyak yang tinggi. Sedangkan
yang keempat, dikenal denganbiofuel canggih, diproduksi dari organisme yang dimodifikasi
secara genetik atau dengan memodifikasi bahan baku yang ada untuk meningkatkan
kandungan energi dan efisiensi konversi.
Posting Komentar untuk "Biofuel"