Erich
From
seorang filosof sekaligus psikolog pernah menulis “Jika engkau menyintai
tanpa membangkitkan rasa cinta, atau cinta itu muncul begitu saja tanpa dilatarbelakangi
oleh rasa cinta, sehingga dirimu menjadi pribadi yang tidak dicintai, maka
cintamu itu impotensi yang malang”.
Erich Fromm (1900-1980) adalah seorang
pemikir, psikoanalis, dan filsuf sosial yang mencoba menggabungkan
gagasan-gagasan dari Sigmund Freud dan Karl Marx. Dari Freud, ia
mengambil pentingnya kekuatan alam bawah sadar, tetapi ia menolak penekanan
Freud yang terlalu biologis. Dari Marx, ia mengambil pentingnya pengaruh sosial
dan ekonomi terhadap individu, tetapi ia lebih fokus pada psikologi manusia
daripada struktur ekonomi.
Cinta, dalam Dictionary Bahasa
Inggris adalah Love, yang memiliki arti kasih sayang yang lembut
terhadap seseorang, dikarenakan ada kebaikan atau rasa untuk memiliki. Dapat
pula berarti hasrat dan rasa ketertarikan yang kuat terhadap seseorang yang
ditakdirkan untuk bersama dalam emosi, seks dan asmara.
Cinta, dalam Bahasa Arab berasal dari
kata: hubb, mahabbah, mawaddah, ulfah dan lain-lain. Kata tersebut,
apabila diberi pengertian secara sendiri-sendiri memiliki maksud tertentu.
Sebagaimana Ibnu Qayyim al Jauziyah mengartikan cinta yang memiliki
sepuluh tingkat. Mulai dari al ‘alaqah sampai dengan al khallah.
Ungkapan cinta sesungguhnya memang
subyektif, spesial dan sulit digeneralisasi. Karena rasa seseorang dengan
lainnya berbeda. Hal itu dapat diibaratkan apabila ada lima pasang individu
yang sedang bercinta, maka terdapat lima pengertain.
Bagaimana sebaiknya menyatakan rasa
cinta? Mengapa fenomena cinta menjadi begitu dahsyat?
Ibnu Maskawaih menyatankan bahwa,
dalam cinta terdapat kebaikan. Kebaikan itu selain mencakup hakikat juga
terkait dengan metodenya. Cinta yang penuh kebaikan jangan dinodai oleh
kepalsuan. Cinta palsu cepat lenyap dan rusak, sebab didalamnya tidak terdapat
kebaikan.
Erich Fromm dalam bukunya “The Art of
Loving” menyatakan bagaimana cara menyampaikan cinta. Menyatakan rasa cinta
itu ternyata membutuhkan strategi yang lembut, halus, dan jitu. Oleh karenanya,
dibutuhkan pengetahuan dan latihan. Meskipun batinnya bergemuruh dan ingin
mengutarakan perasaannya, tetap harus dengan cara yang halus.
Perasaan cinta harus dapat diujudkan
melalui Bahasa verbal, Bahasa tulis ataupun dengan tingkah laku. Dari ketiga macam
cara ini, tampaknya yang paling hakiki dan tidak mengandung unsur kepalsuan adalah
dengan tingkah laku. Namun metode ini membutuhkan energi keberanian yang cukup
besar dan motivasi yang tinggi.
Bahan bacaan: Risalah Cinta karya Drs.
Abdul Mujib, M.Ag.
Posting Komentar untuk "Menyatakan Cinta"