Dalam
al-Qur’an, ada banyak katagori manusia. Misalnya: mukmin (orang beriman),
munafik, basyar (bentuk fisik), khalifah (pemimpin), dan lain-lain. Demikian
pula beberapa pendapat para ulama, seperti al Ghazali.
Kali
ini, penulis nukilkan sebuah hadits riwayat (Ahmad, IV/230-231, at-Tirmidzi, No. 2325 dan Ibnu
Majah, No. 4228).
“Ada tiga perkara yang aku
bersumpah atasnya, dan aku akan menceritakan kepada kalian suatu perkataan,
maka hafalkanlah. Beliau bersabda: “Harta seorang hamba tidaklah berkurang
disebabkan shodaqoh, dan tidaklah seorang hamba terzholimi dengan suatu
kezholiman, lalu ia bersabar dalam menghadapinya, melainkan Allah menambahkan
kemuliaan kepadanya. Dan tidaklah seorang hamba membuka pintu untuk
meminta-minta (kepada orang lain) melainkan Allah akan bukakan baginya pintu
kefakiran, -atau suatu kalimat semisalnya-. Dan aku akan sampaikan kepada
kalian satu perkataan kemudian hafalkanlah.”
“Sesungguhnya
dunia itu hanya untuk empat orang”
Pertama
“Seorang
hamba yang dikaruniai harta dan ilmu oleh Allah. Dia bertakwa kepada Tuhannya,
menjalin hubungan harimnya padanya, dan mengetahui hak Allah padanya”.
Kedua
“Seorang
hamba yang dikaruniai ilmu oleh Allah, namun tidak dikaruniai harta, dia
memiliki niat yang benar dan dia berkata: ‘Seandainya aku mempunyai harta,
niscaya aku akan melakukan apa yang dilakukan oleh Fulan’. Dia (mendapatkan
pahala) dengan niatnya, maka pahala keduanya sama”
Ketiga
“Seorang
hamba yang dikaruniai Allah harta dan tidak dikaruniai ilmu, dia bertindak
ngawur (membelanjakan kebatilan) dalam hartanya tanpa ilmu, dia tidak bertakwa
kepada Tuhannya padanya, tidak menjalin hubungan rahimnya padanya, dan tidak
mengetahui hak Allah padanya. Ini adalah hamba dengan kedudukan terburuk”.
Keempat
“Seorang
hamba yang tidak dikaruniai harta dan ilmu oleh Allah, dia berkata: ‘Seandainya
aku mempunyai harta maka aku akan melakukan padanya apa yang dilakukan oleh
Fulan’. Dia (mendapat dosa dengan niatnya, maka dosa keduanya sama”.
Seorang hamba yang
dikaruniai harta dan ilmu oleh Allah adalah orang yang paling beruntung, karena dengan dengan ilmu dia akan bertakwa dan dengan harta ia menyambung silaturahmi serta menunaikan hak Allah. Mereka adalah orang-orang yang memiliki posisi paling baik di sisi Allah.
Posting Komentar untuk "Empat Macam Manusia menurut Hadits"