Opini dan Kolom (1)

 

Opini

Opini adalah pendapat. Pernyataan atau pandangan yang diyakini seseorang. Opini bersifat subyektif, karena tidak perlu konfirmasi fakta.  

Artikel opini adalah tulisan lepas yang dibuat oleh seseorang untuk mengupas masalah aktual atau masalah kontroversial. Argumen-argumen dalam artikel opini harus bersifat kritis, tegas dan logis. Dalam Bahasa sekarang lebih popular dengan nendang.

Opini, pada dasarnya adalah argumen. Untuk berargumen memang dibutuhkan data dan fakta. Hal tersebut tidak disangkal lagi. Tetapi kehadiran data dan fakta dalam opini hanyalah berfungsi sebagai pendukung argumen. Proporsi data dalam penulisan opini hanya berkisar sepuluh persen dari keseluruhan konstruksi opini. Sedangkon porsi yang paling besar ada pada argument itu sendiri.

Karakteristik opini antara lain   

Subjektif: Opini berasal dari sudut pandang individu. Apa yang dianggap baik oleh satu orang bisa jadi tidak sama bagi orang lain.

Berdasarkan Keyakinan: Opini sering kali didasari oleh keyakinan moral, etika, atau pandangan dunia seseorang.

Tidak Dapat Diverifikasi: Anda tidak bisa membuktikan opini itu benar atau salah. Anda hanya bisa setuju atau tidak setuju dengannya.

Beragam: Dalam setiap isu, hampir selalu ada beragam opini yang saling berbeda, bahkan bertentangan.

Langkah-langkah membuat opini

Pertama: Galilah ide. Kesulitan seseorang yang akan menulis opini adalah ide. Banyak sekali fakta dan data yang bersliweran. Tapi disitulah titik lemahnya. Tidak dapat menangkap satu idepun, diantara ratusan data. Ilham terkadang datang secara tiba-tiba. Namun hanya diingat. Maka, gagasan sering menghilang bersama angin.

Tanpa hadirnya ide, mustahil akan memulai sebuah tulisan. Bila ingin ide itu selalu dipegang, maka dapat digali masalah-masalah aktual dan kontroversial di televisi, media sosial, atau bahkan grup whatsaap. Terkadang diskusi-diskusi kecil di grup malah dapat memunculkan ide yang menarik untuk dikupas.

Kedua: Siapkan rancangan argumen, lengkap dengan alternatif pemecahannya. Gambaran kasarnya sudah ditangkap. Bila perlu susun pokok pikirannya (draft). Mungkin ada sebuah tag line yang dapat membantu, “mulailah menulis dengan bekal yang cukup, jangan pernah berangkat menulis tanpa bekal sedikitpun”.

Ketiga: Setelah draftnya jadi, mulailah memoles tulisan agar terlihat enak dibaca. Hindari kata atau kalimat, yang orang lain tidak mengerti. Atau dapat juga dalam kata tersebut diberi penjelasan, dengan harapan pembaca memahami, tanpa menghilangkan pokok pikiran. Perbanyak perbendaharaan kata atau sinonim agar tidak membosankan.

Keempat: baca sekali lagi. Terkadang penulis menemui huruf yang salah. Meskipun hanya satu atau dua huruf, tapi itau dapat menganggu orang membaca. Kurangi kalimat bila itu perlu, atau tambahkan kalimat bila untuk menguatkan. (Bersambung)

Bahan bacaan: Menulis Opini dan Kolom, oleh Kunjana Rahardi

Posting Komentar untuk "Opini dan Kolom (1)"