Benarkah mitos di bawah ini selalu membayangi kita?
Semakin tinggi pendidikan semakin tidak kreatif
Orang yang tidak bersekolah tinggi semakin kreatif
Orang yang kritis akan sinis terhadap orang lain
Manusia kritis berbeda dengan manusia kreatif,
keduanya tak bisa disatukan
Karena dia pandai maka dia tak bisa bergaul dengan
baik
Mitos, tak simetris dengan ilmu pengetahuan. Mitos
berjalan sesuai angan-angan. Ilmu pengetahuan bergerak karena ditemukan fakta.
Mitos mengandalkan kepercayaan, ilmu pengetahuan mengandalkan pikiran.
Mitos dipandang sebagai bentuk awal manusia memahami
dunia sebelum berkembangnya pemikiran rasional. Mitos bukan hanya sekedar
dongeng, melainkan cerminan cara berpikir manusia zaman dahulu dalam
menjelaskan realitas. Karenanya, dahulu banyak cerita atau narasi bahwa mitos
digunakan untuk menjelaskan asal-usul manusia, dan nilai-nilai moral.
Setelah pengetahuan menguak fenomena-fenomena alam,
dan fungsi akal telah diterima sebagaimana tempatnya, pelan-pelan mitos
ditempatkan sebagai sumber cerita. Plato, menggunakan mitos sebagai alat
pedagogis. Nietzsche memandang bahwa mitos sebagai kekuatan yang
vital dalam kehidupan manusia.
Mitos
adalah sebuah narasi tradisional yang bersifat sakral yang disajikan sebagai
kisah yang benar-benar terjadi di masa lampau dan memiliki fungsi fundamental
dalam menjelaskan realitas, tatanan sosial, dan asal-usul kehidupan bagi suatu
masyarakat.
Bagaimana
menempatkan mitos dalam Pendidikan?
Harus
kita akui bahwa akal datangnya setelah mitos. Mitos, sedikit demi sedikit
runtuh bersamaan dengan pengetahuan yang dibuktikan dengan fakta yang ada.
Namun demikian, tidak semua pengetahuan dapat berkolaborasi dengan mitos. Oleh
karenanya mitos masih menjadi bagian penting dari sekedar fakta.
Realita dalam dunia pendidikan, masih ditemukan adanya
mitos yang tak terkait langsung dengan dasar-dasar ilmu. Banyak kita jumpai
mitos masih menjadi dasar dalam Pendidikan. Harusnya mitos ditempatkan pada posisinya,
seperti yang terdapat dalam dongeng-dongeng karya sastra.
Penempatan mitos dalam Pendidikan harus diperlakukan secara hati-hati. Pendidikan harus mengajarkan siswa untuk membedakan antara klaim naratif-simbolis (mitos) dan klaim empiris-verifikatif (sains). Mitos harus mempelajari tentang sejarah, budaya, psikologi, bukan sebagai fakta. Meski demikian, kita juga tetap waspada dengan timbulnya “mitos modern”, misalnya penerimaan tanpa kritik terhadap kemajuan teknologi yang tak terbatas, pasar bebas.

Posting Komentar untuk "Melawan Mitos"