Telinga, Mata dan Hati


"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur." (An Nahl: 78)


Al Baqa’i menafsirkan telinga, mata dan hati sebagai alat-alat ilmu pengetahuan. Telinga adalah gerbang pertama untuk menerima informasi dari luar. Pendengar tidak hanya terbatas pada suara, tetapi juga mendengar kebenaran.

Para mufasir bahkan sepakat bahwa fungsi telinga yang utama adalah mendengar al Qur’an dan kebenaran. Mencermati isi ceramah, menyimak nasehat, dan kebaikan lainnya. Mendengar peringatan baik dari Allah maupun dari sesama manusia. Telinga juga dapat melatih kepekaan yang bernilai kebaikan maupun keburukan. Bila yang sering didengar adalah kebaikan, maka hati menjadi sehat.

Mata adalah jendela kita untuk melihat alam semesta dan segala isinya. Fungsi penglihatan tidak hanya melihat wujud fisik, tetapi juga melihat kekuasaan Allah. Mata diciptakan agar kita dapat melihat keindahan alam, langit, dan seluruh ciptaan Allah, yang akan mempertebal rasa keimanan seseorang.

Salah satu perintah utama mata adalah untuk menjaga. Menundukkan pandangan (ghadhul bashar) dari hal-hal yang diharamkan. Mata juga berfungsi untuk melihat bukti-bukti kebenaran. Jika mata tidak digunakan untuk melihat hal-hal yang tidak baik, maka mata kita akan menjadi saksi yang memberatkan di hari kiamat.

Hati atau al-Qalb, adalah pusat dari segala perasaan, akal, dan keimanan. Jika telinga dan mata adalah gerbang informasi, maka hati adalah tempat informasi itu diolah. Hati merupakan pusat pengolahan data. Bila hatinya baik, maka seluruh perilaku kita akan berimbas pada kebaikan.

Setelah informasi masuk ke hati, kemudian hati mengelola untuk memahami dan merenungkan apa yang didapat dari telinga dan mata. Hasil perolehan data itu diolah untuk menjadi sebuah keputusan. Belum tentu telingan dan mata yang sehat akan menjadi sebuah keputusan yang sehat, kalau hatinya tidak sehat.

Ada ungkapan yang paling mendasar, bahwa hati tidak dapat berbohong. Hati merupakan pusat dari segala niat, keyakinan dan perasaan. Ia merupakan cerminan batin seseorang. Hati merupakan sumber kejujuran hakiki. 

Posting Komentar untuk "Telinga, Mata dan Hati"