"Sesungguhnya
orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat
rahmat." (QS. Al Hujurat:
10)
Merajut persaudaraan tak mengenal warna
kulit, ras atau bangsa. Menjalin persaudaraan tak mengenal batas usia, jenis
kelamin ataupun kesukuan. Ukhuwah adalah satu kesamaan derajad manusia.
Ukhuwah yang berasal dari kata akhun yang
berarti saudara adalah pilar penting dalam membangun masyarakat yang harmonis.
Tanpa adanya ukhuwah, sebuah bangsa akan mengalami perpecahan.
Dalam khasnah Islam, ukhuwah memiliki enam
jenjang.
Pertama. Ta’aruf yang berarti saling mengenal. Satu
dengan lainnya tak sekedar mengenal nama ataupun alamat. Tetapi lebih kepada
kerakter, keinginan, kebiasaan. Dari sini lahirlah istilah toleransi, yaitu
menghargai, membiarkan dan membolehkan yang ada pada orang lain.
Dalam sebuah hadits dari Imam Bukhari
yang menjadi landasan dari ukhuwah. “Ada empat hak seorang muslim yang harus
ditunaikan. Menjenguk saat sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan dan
menjawab salam”. Menurut pengalaman masyarakat diseputar kita, bila ada
seorang yang mengalami salah satu dari empat kejadian di atas, ada sebagian
masyarakat tanpa mengenal agama, melakukan sebagaimana anggota masyarakat.
Kedua. Ta’aluf yang berasal dari kata ulfah yang memiliki makna
kecintaan Allah SWT yang telah mempersatukan hati. Dalam Bahasa Arab, ta’aluf
berasal dari kata alif-lam-fa yang berarti bersatu, berkumpul atau
bersesuaian. Mereka adalah orang yang mudah akrab dan dicintai oleh
orang lain, dan mereka pun mencintai orang lain dengan tulus. Rasulullah
bersabda, “Orang mukmin itu ramah dan mudah mengakrabkan diri, dan tidak ada
kebaikan pada orang yang tidak ramah dan tidak mudah mengakrabkan diri.”
(HR. Ahmad)
Ciri-ciri
orang yang mendapat prdikat ulfa antara lain: Pribadi yang Lemah Lembut
dan Santun. Mereka selalu menjaga tutur
kata dan perilakunya. Tidak kasar, tidak sombong, dan tidak menyakiti hati
orang lain. Senang Berbagi dan Tolong Menolong Mereka tidak pelit ilmu, harta,
atau tenaga. Menyebarkan Kebahagiaan dan Kebaikan Mereka adalah sumber energi
positif. Kehadiran mereka membawa kebahagiaan dan ketenangan. Mereka senantiasa
mendoakan kebaikan untuk orang lain dan tidak pernah mencela atau mencari-cari
aib.
Ketiga. Tafahum yang artinya saling memahami. Diawali dengan sikap
kesepahaman dalam prinsip-prinsip. Kata Tafhum berasal dari kata fa-ha-ma
yang artinya memahami. Ini merupakan proses dari dua belah pihak yang
berinteraksi untuk mencapai kesamaan pemahaman tentang suatu hal. (bersambung)
Posting Komentar untuk "Menjalin Persaudaraan (1)"