Konsep ini muncul secara alami dari pengamatan terhadap perilaku pemilih
dan dinamika pemilihan di mana ada kelompok pemilih yang tidak terikat
loyalitas partai dan cenderung berpindah (berayun) dalam setiap pemilihan. Pemilu
tahun ini mencoblos gambar A, dan pemilu yang akan datang lebih senang dengan
gambar B.
Para ilmuwan politik, seperti Angus Campbell dan rekan-rekannya
yang menulis buku The American Voter (1960), telah lama mengidentifikasi
kelompok pemilih yang kurang partisan dan lebih mudah diyakinkan, meskipun
mereka tidak secara eksplisit fokus pada istilah "swing voter"
seperti yang kita kenal sekarang.
Tidak setiap
pemilih menentukan dengan pasti calon yang akan dipilih. Ada juga orang yang
merasakan kebimbangan. Keraguan ini disebabkan karena memang minim informasi
terhadap kandidat. Kebimbangan itulah yang membawa diri mereka ke dalam swing
voters, khususnya generasi milenial.
Karakteristik generasi ini antara lain:
Rasional. Kelompok ini cenderung memilih berdasarkan
program, visi, misi, dan kinerja nyata dari calon, bukan hanya karena sentimen
ideologi atau fanatisme partai.
Mencari Informasi. Mereka aktif mencari informasi dan
membandingkan kandidat secara objektif untuk memastikan pilihan mereka tepat
sesuai dengan keinginan pemilih.
Mudah Dipengaruhi. Keputusan mereka sensitif terhadap isu-isu
politik yang sedang hangat, penampilan debat, atau statement terakhir
dari seorang kandidat.
Seorang ahli
politik menganalisa, swing voters berumur 21 - 35 tahun, yang disebut sebagai
pemilih rasional. Jumlahnya sekitar 30% dari jumlah pemilih resmi. Mereka
biasanya tidak puas dengan kinerja pemerintah dan ragu terhadap kandidat yang
dicalonkan.
Dari 30%
tersebut, mereka menerima informasi dari internet. Padahal kebenaran sumber
berita dari internet masih dipertanyakan. Internet sehat menjadi andalan agar
tidak tercebur dalam genangan swing voters.
Peran swing voter dalam setiap pemilihan.
Penentu Kemenangan. Dalam pemilihan yang ketat (margin suara
tipis), pergeseran dukungan dari swing voter ke salah satu kubu dapat
seketika mengubah hasil pemilihan. Mereka adalah "roda penggerak"
yang dapat memenangkan atau menjatuhkan seorang calon.
Target Kampanye Utama. Sebagai penggerak
partai, tim
kampanye akan mengarahkan sebagian besar sumber daya, iklan, dan kunjungan
lapangan ke segmen ini. Pesan kampanye dirancang untuk meyakinkan mereka bahwa calonnya yang
terbaik.
Menggeser Platform Politik. Demi memenangkan swing voter yang
cenderung moderat, seringkali kandidat harus menggeser posisi politiknya ke
tengah.
Intinya, seorang politikus yang cerdas akan selalu memprioritaskan
komunikasi dengan swing voter, memastikan posisinya yang jelas, persuasif,
dan relevan dengan kebutuhan rasional.
Posting Komentar untuk "Swing Voters"