Menjalin Persaudaraan (2)

 

Ketiga. Tafahum yang artinya saling memahami

Ciri-ciri orang tafahum antara lain: Memiliki Empati yang Tinggi. Mereka tidak hanya berpikir tentang diri sendiri, tetapi juga merasakan apa yang dirasakan orang lain. Mereka peka terhadap kesulitan dan kesedihan orang di sekitarnya. Menghargai Perbedaan Sudut Pandang. Orang yang tafahum menyadari bahwa setiap individu memiliki latar belakang, pemikiran, dan pengalaman yang berbeda. Ketika terjadi perbedaan pendapat, mereka tidak memaksakan kehendak atau merasa paling benar. Mampu Menjaga Rahasia dan Aib Saudara.  Tafahum mengajarkan kita untuk tidak mengumbar aib orang lain. Sebaliknya, mereka akan menutupi aib saudaranya, karena mereka memahami bahwa setiap manusia pasti memiliki kekurangan. “Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim).

Keempat. Ri’ayah dan Tafaqud meksudnya hendaknya seorang muslim memperhatikan saudaranya agar ia dapat bersegera memberikan pertolongan sebelum saudaranya tersebut memintanya.

Seseorang yang mendapat predikat ri'ayah adalah orang yang tidak hanya peduli, tetapi juga secara aktif menjaga dan memelihara apa yang menjadi tanggung jawabnya. Mereka mampu memelihara amalan Ibadah untuk dirinya sendiri dan keluarga.

Tanda-tanda orang yang telah mencapai ri’ayah antara lain: selalu menjaga semua ibadah-ibadahnya, menghindar riya’. Menjaga diri dan keluarga sesuai dengan posisinya masing-masing. Selaku orangtua tak hanya sekedar memenuhi sandang pangan, namun juga melindungi, membimbing dan mendidik. Memelihara waktu juga termasuk memelihara ri’ayah.

Kelima. Ta’awun berarti saling membantu. Allah memerintahkan kepada hambaNYA untuk saling membantu dalam melaksanakan kebaikan, yang disebut dengan al birr yaitu membantu tanpa batas.

Ciri-ciri orang yang sudah mencapai tingkat ta’awun antara lain: Memilih bekerjasama dibanding bersaing. Berkolaborasi untuk mendapatkan tujuan bersama. Mereka bahu membahu, untuk menciptakan menang bersama. Selalu konsisten dalam kebaikan. Ta’awun bukanlah kegiatan yang hanya sekali, dua kali, tetapi secara terus menerus.

Keenam. Tanashur yang bermakna cinta dan loyalitas yang total. Misalnya, seseorang yang tidak menjerumuskan saudaranya, menolong saudaranya dari godaan syaitan, menolong saudaranya yang didzalimi orang lain.

Secara harfiah, kata tanasur berasal dari akar kata nashr yang berarti "pertolongan" atau "dukungan." Dalam konteks Islam, tanāsur memiliki makna saling menolong atau saling memberikan dukungan.

Berikut adalah ciri-ciri orang tanasur:

Membela kebenaran dan keadilan. Solidaritas dan perstauan yang kuat. Selalu member dukungan moral maupun material. Tidak egois atau menangnya sendiri

Posting Komentar untuk "Menjalin Persaudaraan (2)"