Ketiga. Tafahum yang artinya saling memahami
Ciri-ciri orang tafahum antara lain: Memiliki
Empati yang Tinggi. Mereka tidak hanya berpikir tentang diri sendiri, tetapi
juga merasakan apa yang dirasakan orang lain. Mereka peka terhadap kesulitan
dan kesedihan orang di sekitarnya. Menghargai Perbedaan Sudut Pandang. Orang
yang tafahum menyadari bahwa setiap individu memiliki latar belakang,
pemikiran, dan pengalaman yang berbeda. Ketika terjadi perbedaan pendapat,
mereka tidak memaksakan kehendak atau merasa paling benar. Mampu Menjaga
Rahasia dan Aib Saudara. Tafahum
mengajarkan kita untuk tidak mengumbar aib orang lain. Sebaliknya, mereka akan
menutupi aib saudaranya, karena mereka memahami bahwa setiap manusia pasti
memiliki kekurangan. “Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, Allah akan
menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim).
Keempat. Ri’ayah dan Tafaqud meksudnya hendaknya
seorang muslim memperhatikan saudaranya agar ia dapat bersegera memberikan
pertolongan sebelum saudaranya tersebut memintanya.
Seseorang
yang mendapat predikat ri'ayah adalah orang yang tidak hanya peduli,
tetapi juga secara aktif menjaga dan memelihara apa yang menjadi tanggung
jawabnya. Mereka mampu memelihara amalan Ibadah untuk dirinya sendiri dan
keluarga.
Tanda-tanda
orang yang telah mencapai ri’ayah antara lain: selalu menjaga semua
ibadah-ibadahnya, menghindar riya’. Menjaga diri dan keluarga sesuai
dengan posisinya masing-masing. Selaku orangtua tak hanya sekedar memenuhi sandang
pangan, namun juga melindungi, membimbing dan mendidik. Memelihara waktu juga
termasuk memelihara ri’ayah.
Kelima. Ta’awun berarti saling membantu. Allah memerintahkan kepada
hambaNYA untuk saling membantu dalam melaksanakan kebaikan, yang disebut dengan
al birr yaitu membantu tanpa batas.
Ciri-ciri orang yang sudah mencapai tingkat
ta’awun antara lain: Memilih bekerjasama dibanding bersaing. Berkolaborasi
untuk mendapatkan tujuan bersama. Mereka bahu membahu, untuk menciptakan menang
bersama. Selalu konsisten dalam kebaikan. Ta’awun bukanlah kegiatan yang
hanya sekali, dua kali, tetapi secara terus menerus.
Keenam. Tanashur yang bermakna cinta dan loyalitas yang total.
Misalnya, seseorang yang tidak menjerumuskan saudaranya, menolong saudaranya
dari godaan syaitan, menolong saudaranya yang didzalimi orang lain.
Secara
harfiah, kata tanasur berasal dari akar kata nashr yang berarti
"pertolongan" atau "dukungan." Dalam konteks Islam, tanāsur
memiliki makna saling menolong atau saling memberikan dukungan.
Berikut
adalah ciri-ciri orang tanasur:
Membela kebenaran dan keadilan. Solidaritas
dan perstauan yang kuat. Selalu member dukungan moral maupun material. Tidak
egois atau menangnya sendiri
Posting Komentar untuk "Menjalin Persaudaraan (2)"