Laut Mati

Gambar hanya sebagai ilustrasi

Laut mati merupakan titik terendah di permukaan bumi, yaitu berada sekitar 430,5 meter di bawah permukaan air laut. Laut mati, sering disebut juga: Laut Lot, Laut Garam, Laut Timur, Laut Arava, Laut Zoar atau Laut Asphaltites. Ada tujuh nama, orang menyebut nama Laut Mati. Mungkin, karena Laut Mati menyimpan sejumlah sejarah, legenda ataupun mitos bagi yang telah bersama hidup dengan Laut Mati.

Kadar garamnya tertinggi di muka bumi ini. Airnya begitu padat, sehingga kalau ada orang berenang, tidak akan bisa tenggelam. Bila dibandingkan dengan Laut Tengah yang kadar garamnya hanya sekitar 3,5 %, maka kadar garam laut mati dapat mencapai 34 persen. Hampir sepuluh kali lipat.

Ada sebuah cerita cukup menarik, yang terkait dengan Laut Mati, yang terhubung juga dengan nabi utusan Allah. Diceritakan, dahulu kala, Nabi Luth AS (menurut al Qur’an dan al Kitab) telah memberi bimbingan kepada kaum Sodom, agar mengakhiri kehidupan yang menyimpang. Sekarang sering disebut LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender). Ajakan Nabi Luth tak pernah diindahkan, bahkan mereka melawan arahan dari Nabi Luth.

Akibat perbuatannya yang melampaui batas, kaum Nabi Luth mendapat azab yang dahsyat. Allah Ta'ala membalikkan tanah yang berada di negeri itu sehingga tanah yang berada paling bawah terbalik menjadi berada di paling atas.

Para ulama mengatakan, lima desa itu diangkat ke langit dunia kemudian dilempar batu. Itulah azab yang diberikan Allah akibat perbuatan keji tersebut. Tempat kaum Nabi Luth ini adalah Laut Mati.

Ada pula kisah yang cukup menarik, terkait dengan keberadaan laut mati. Kisah itu antara lain:

Raja Herodes Agung (abad ke-1 SM): Kawasan ini sudah dikenal sejak zaman kuno. Raja Herodes Agung dari Yudea menjadikan Laut Mati sebagai salah satu pusat kesehatan dan resor pribadinya.

Cleopatra: Konon, Ratu Mesir yang terkenal, Cleopatra, sangat menghargai mineral dan lumpur dari Laut Mati karena manfaat kosmetik dan terapeutiknya.

Sumber Daya: Laut Mati menjadi sumber penting untuk Aspal (bitumen) yang digunakan oleh orang Mesir Kuno untuk proses pembalseman (mumifikasi), serta berbagai mineral seperti Kalium (Potash) yang digunakan untuk pupuk sejak lama.

Sumber bacaan: https://www.matrapendidikan.com/2021/08/berenang-di-laut-mati.html


Posting Komentar untuk "Laut Mati"