يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا
اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ
وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ
يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ
تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Wahai
orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian
prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah
ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara
kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa
jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi
Maha Penyayang. (al Hujurah [49] ayat 12)
Quraish Shihab dalam tafsirnya al
Mishbah, menafsirkan penggalan kata “dzan” dengan dugaan. Setiap orang
berhak menyembunyikan rahasia pribadi, yang enggan untuk diketahui oleh orang
lain. Bila demikian maka Allah melarang mencari kesalahan orang lain yang lahir
dari dugaan yang negatif.
Dengan menghindari
dugaan dan prasangka buruk, masyarakat akan hidup tenang dan tenteram. Mereka
juga produktif, karena tidak ada rasa ragu terhadap pihak orang lain dan tidak
juga akan tersalurkan energinya kepada hal-hal yang sia-sia.
Bisikan-bisikan yang
menular dari mulut ke mulut dapat ditoleransi asalkan tidak menjadi dugaan dan
berburuk sangka. Rasulullah SAW bersabda “Jika kamu menduga (yakni terlintas
dalam benak kamu sesuatu yang buruk terhadap orang lain), maka janganlah
lanjutkan dugaanmu dengan melangkah lebih jauh”. (HR ath Thabarani).
Jalaluddin Rahmat¸mengartikan “dzan”
sebagai kekeliruan berfikir. Berprasangka buruk dapat terjadi karena kesalahan
dalam pola pikirannya. Korban dari tata kelola berpikir yang keliru, salah
satunya adalah pertengkaran. Betapa banyak pertengkaran yang terjadi di
masyarakat (dapat dilihat lewat media sosial), bukan karena komunikasi namun
cara menerima informasi yang salah.
Ada enam macam pola pikir yang dapat menyebabkan kerugian bagi orang lain
1. Control palsy, yaitu seseorang yang merasa dirinya pengendali alam semesta. Merasa bertanggung jawab terhadap peristiwa yang terjadi. Sebagai contoh, ada seorang wanita yang merasa sangat kehilangan ibunya karena meninggal dunia. Dalam benak wanita tersebut, penyebab kematian karena ulah dirinya sendiri. Ia belum menerima sepenuhnya bahwa kematian sang ibu karena takdir.
2. Self blame adalah sikap menyalahkan dirinya sendiri.
3. Over generalization. Ketika seseorang melakukan overgeneralization, mereka melihat satu kegagalan atau pengalaman buruk sebagai bukti yang tidak dapat dibantah bahwa semuanya akan selalu berakhir buruk, atau bahwa masalah tersebut akan selalu terjadi di masa depan.
4. Global labelling adalah proses ekstrem di mana seseorang menyimpulkan atau merangkum nilai dan identitas dirinya sendiri atau orang lain, berdasarkan hanya pada satu atau dua insiden atau kekurangan.
5. Filtering adalah menyaring beragam informasi yang sampai kepada kita, kemudian kita hanya mengambil sebagian yang sesuai dengan kecenderungan kita.
6. Mind reading, yaitu kita seperti dapat membaca pikiran orang lainyang berisi ejekan kepada kita. Padahal ini hanya dugaan. Orang lain seperti meremehkan kita.

Posting Komentar untuk "Dugaan"